Monday, January 20, 2014

Jangka Sorong (Vernier Caliper)


   A.  Materi Dasar Jangka Sorong (Vernier Caliper)
1.      Alat Ukur Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukut yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus millimeter.Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Jangka sorong memiliki kegunaan untuk:
a.       Mengukur seatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
b.      Mrngukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur
c.       Mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/ menusukan” bagian pengukur.
2.      Bagian-bagian Jangka Sorong:
Jangka sorong mempunyai beberapa bagian yaitu:
a.       Rahang dalam (internal jaws), berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
b.      Rahang luar (external jaws), berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
c.       Sekrup pengunci (Locking screw) berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
d.      Skala imperial (imperial scale) merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
e.       Skala metric (metric scale) merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
f.       Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
g.      Skala utama(main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
h.      Skala nonius(nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)

Gambar 2.1 bagian jangka sorong
(sumber: tbc.school.nz)
3.      Jenis-jenis Jangka Sorong
Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a.      Jangka sorong biasa (manual)
Jangka sorong jenis ini biasanya sering digunakan oleh siswa-siswi di sekolah pada saat melakukan praktikum.Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong ini agak ribet karena melibatkan skala uama dan skala nonius.
Gambar 2.2 jangka sorong manual
(sumber: jewelryloupe.com)

b.      Jangka sorong analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper).Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan jangka sorong biasa (manual), namun ada jangka sorong yang lebih praktis dari jangka sorong jenis ini.

Gambar 2.3 jangka sorong analog
c.       Jangka sorong digital
Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang praktis dan efisien maka orang-orang mulai membuat jangka sorong yang lebih praktis dan efisien.Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang-orang sudah bisa membuat jangka sorong digital.Jangka sorong digital mampu secara langsung menjukan berapa besarnya hasil pengukuran suatu benda yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi.

Gambar 2.4 jangka sorong digital
4.      Penggunaan Jangka Sorong
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengkuran dengan menggunakan jangka sorong.Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan jangka sorong.
a.       Bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya sebelum melakukan pengukuran
b.       Pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
c.        Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
d.       Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
e.        Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
f.        Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
g.        Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
h.       Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
i.         Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.
Berikut adalah langkah-langka penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda ukur.
a.      Mengukur panjang atau diameter luar suatu benda
Untuk mengukur panjang, tebal dan diameter luar sebuah benda (,misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1)      Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)
2)      Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws).
3)      Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)
4)      Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
5)      Langkah terakhir adalahmencatat hasil pengukuran.
Gambar 2.5 mengukur diameter luar benda
(sumber: Rantai Lentera)
b.      Mengukur diameter dalam suatu benda
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1)      Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
2)      Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
3)      Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
4)      Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
5)      Langkah terakhir adalahmencatat hasil pengukuran.
Gambar 2.6 mengukur diameter dalam benda
(sumber: Rantai Lentera)

 c.       Mengukur kedalaman suatu benda/lubang
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1)      Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
2)      Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
3)      Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
4)      Langkah terakhir adalahmencatat hasil pengukuran
Gambar 2.7 mengukur kedalaman benda
(sumber:Rantai Lentera)
5.      Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
a.       Bacalah skala utama (SU) yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SN)
b.      Bacalah skala nonius (SN).yang tepat berimpit dengan skala utama (SU).
c.       Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
            Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)
Untuk lebih memahami tentang cara penggunaan jangka sorong, perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut berapa hasil pembacaan jangka sorong tersebut.
 
Gambar 2.8 pembacaan skala pada jangka sorong
Hasil pengukuran ini sebesar 16,25 atau 1,625 cm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah-langkahnya sebagai berikut. 
=>                             Amati dan baca skala utamanya adalah 10 mm.
Gambar 2.9 pembacaan skala utama

Lihat pada skala nonius yang dekat dengan angka nol adalah 6 mm.
Gambar 2.10 pembacaan angka nol skala nonius
Lihat skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah garis 2,5. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih adalah 2,5 x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.
Gambar 2.11 pembacaan skala nonius
Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm = 1,625 cm.

Gambar 2.12 pembacaan hasil pengukuran jangka sorong
(sumber: tresnainstrument.com)

Daftar Pustaka







AlatUkur & SST (Special Servise Tools). Isuzu Training Center

http://mafia.mafiaol.com/2012/12/cara-penggunaan-jangka-sorong-vernier.html